Gejala-gejala yang kerap terjadi pada stroke antara lain adalah:
1. lumpuh separo badan,
2. terasa kesemutan/terbakar separo badan,
3 mulut mencong,
4. lidah mencong bila dijulurkan,
5. bicara pelo,
6. sulit menelan,
7. bila minum atau makan mudah keselek,
8. sulit berbahasa,
9. bicara tidak lancar,
10. bicara tidak keruan,
11. tidak dapat memahami perkataan orang lain,
12. tidak dapat membaca/menulis,
13. tidak dapat memahami tulisan,
14. berjalan sulit,
15. kepintaran menurun,
16. pelupa,
17. penglihatan/pendengaran mengalami gangguan,
18. menjadi sering pusing kepala,
2. terasa kesemutan/terbakar separo badan,
3 mulut mencong,
4. lidah mencong bila dijulurkan,
5. bicara pelo,
6. sulit menelan,
7. bila minum atau makan mudah keselek,
8. sulit berbahasa,
9. bicara tidak lancar,
10. bicara tidak keruan,
11. tidak dapat memahami perkataan orang lain,
12. tidak dapat membaca/menulis,
13. tidak dapat memahami tulisan,
14. berjalan sulit,
15. kepintaran menurun,
16. pelupa,
17. penglihatan/pendengaran mengalami gangguan,
18. menjadi sering pusing kepala,
Setelah satu minggu pasca serangan, banyak penderita yang terlihat
pulih sama sekali sehngga kita boleh optimis bahwa serangan yang
ringan. Namun bila setelah 2 minggu, penderita masih memperlihatkan
gejala-gejala seperti diatas, mungkin penderita mengalami gangguan
yang lebih berat sehingga perlu pemeriksaan lanjutan.
Stroke dapat menyerang secara tiba-tiba dan tanpa pertanda
sebelumnya. Akibatnya dapat diderita hingga beberapa tahun setelah
terjadi, atau seumur hidup, tergantung dari kerusakan otak yang
diakibatkan oleh stroke. Dengan penanganan yang segera, kerusakan
otak dapat diperkecil semaksimal mungkin. Namun, bila terlambat
ditangani, dapat terjadi kerusakan permanen seumur hidup, atau
bahkan kematian. Sel-sel otak tidak mempunyai cadangan energi
seperti halnya sel otot, atau sel lain dalam tubuh, sehingga sel
otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah dalam arteri.
Perlu diingat, stroke tidak hanya mempengaruhi lansia namun juga
dapat terjadi pada orang-orang muda. Malah akhir-akhir ini terjadi
banyak peningkatan kejadian stroke pada orang-orang muda, akibat
gaya hidup yang merupakan faktor risiko terjadinya stroke.
Pencegahan adalah jalan paling bijaksana untuk menghindari stroke.
Dampak dari stroke sulit diobati dan memerlukan waktu, rehabilitasi,
dan biaya yang banyak.
pulih sama sekali sehngga kita boleh optimis bahwa serangan yang
ringan. Namun bila setelah 2 minggu, penderita masih memperlihatkan
gejala-gejala seperti diatas, mungkin penderita mengalami gangguan
yang lebih berat sehingga perlu pemeriksaan lanjutan.
Stroke dapat menyerang secara tiba-tiba dan tanpa pertanda
sebelumnya. Akibatnya dapat diderita hingga beberapa tahun setelah
terjadi, atau seumur hidup, tergantung dari kerusakan otak yang
diakibatkan oleh stroke. Dengan penanganan yang segera, kerusakan
otak dapat diperkecil semaksimal mungkin. Namun, bila terlambat
ditangani, dapat terjadi kerusakan permanen seumur hidup, atau
bahkan kematian. Sel-sel otak tidak mempunyai cadangan energi
seperti halnya sel otot, atau sel lain dalam tubuh, sehingga sel
otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah dalam arteri.
Perlu diingat, stroke tidak hanya mempengaruhi lansia namun juga
dapat terjadi pada orang-orang muda. Malah akhir-akhir ini terjadi
banyak peningkatan kejadian stroke pada orang-orang muda, akibat
Pencegahan adalah jalan paling bijaksana untuk menghindari stroke.
Dampak dari stroke sulit diobati dan memerlukan waktu, rehabilitasi,
dan biaya yang banyak.